Akhirnya saya bisa juga mengunjungi stadion bersejarah ini. Jika tak menyaksikan langsung, saya mungkin tidak akan tahu jika nama yang benar dari stadion ini adalah “Mattoanging” bukan “Mattoangin” seperti kebanyakan ditulis.

Tertulis Mattoanging Makassar di bagian depan Tribun VIP stadion.

Sejarah Mattoanging yang mempunyai nama lain Andi Mattalatta itu memang panjang. Sepanjang tradisi PSM Makassar yang memang menjadi klub pertama di Indonesia yang berdiri 1915. Karenanya, ada perasaan gembira bisa menyaksikan PSM bermain di stadion bersejarah ini, meski hanya pertandingan uji coba. Dan, berstatus sebagai penonton bukan di tepi lapangan, sehingga bisa merasakan atmosfer seperti dirasakan fans.

Pelangi menghiasi langit Makassar yang cerah pada Sabtu sore itu.

Publik Makassar tampaknya sudah begitu kangen dengan gelar juara. Sudah lebih dari satu dekade tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur itu memang tak merasakan meraih titel di kasta tertinggi Liga Indonesia. Karenanya, tak heran para pencinta PSM, mulai dari anak orang kaya hingga pedagang asongan begitu berharap melihat Juku Eja bertakhta. (Eh, saya baru tahu ternyata Gudang Garam Filter di Makassar disebutnya Gudang Garam mini :p)

Bahkan, sampai tukang rokok pun mempertanyakan kapan tim kesayangannya akan juara.

Sore itu, PSM melakukan uji coba menghadapi tim sepak bola Universitas Hasanuddin. Hasil akhir? Bisa ditebak, PSM menang telak dengan skor 9-0. Sebuah langkah awal yang bagus dari pelatih Petar Segrt.

Para pemain PSM yang mayoritas pemain muda menyapa publik Mattoanging.

Dari pembicaraan sehari sebelumnya dengan Petar Segrt, saya mengetahui pelatih berdarah Kroasia itu merupakan sosok yang disiplin. Tidak membedakan nama besar atau pemain muda. Ketika berbuat salah, pasti akan dihukum. Jadi mengingatkan saya dengan sosok Felix Magath. Pelatih VfL Wolfsburg itu suka memberikan hukuman kepada pemainnya, meski hanya melakukan kesalahan kecil seperti kesalahan mengumpan atau gagal menyelesaikan peluang.

Beberapa pemain yang melakukan kesalahan dihukum joging mengelilingi lapangan.

Pemain sepak bola itu sudah menjadi idola bagi para fansnya. Apalagi untuk tim tradisional dengan pendukung fanatik besar macam PSM Makassar. Antusiasme mereka begitu terlihat meski tim kesayangannya hanya memainkan laga uji coba.

Oops... Yang ini jangan ditiru... Menerobos tidak melalui jalan yang semestinya.

Para fans PSM sudah siap untuk memburu para pemain kesayangannya, meski laga masih menyisakan beberapa menit.