2 Oktober 2012

Hari ini, tepat satu tahun usia Gzifa Manah Puspawungu. Tak terasa, bayi kecil itu kini sudah menjadi anak batita alias bawah tiga tahun.

Gzifa Manah Puspawungu

Genap satu tahun ini, saya merasa sedikit “berdosa” kepada Gzifa. Tak lama setelah sang kakak, Gentza Manah Wirabuana, lahir, saya langsung mengupdate blog untuk menjelaskan arti nama anak pertama saya itu. Sementara Gzifa, sudah satu tahun tepat belum membeberkan arti nama yang terkandung di dalamnya.

Dimulai dari penggunaan huruf awal G. Sesuai perjanjian dengan para saudara sepupu satu klan, kami memang sepakat untuk memberi nama anak dengan menggunakan kata yang berawalan huruf G.

Ketika istri mengandung Gentza, sebenarnya saya sudah menyiapkan nama andaikata bayi yang lahir adalah perempuan. Nama itu adalah Grania yang bermakna cinta yang mesra. Akan tetapi, tahun lalu saya merasa nama itu tak cocok untuk disematkan pada anak kedua saya.

Akhirnya, saya pilih kata Gzifa sebagai nama depan anak perempuan saya. Diambil dari salah satu bahasa di Afrika, kata itu bermakna damai. Sama seperti arti kata Gentza yang diambil dari bahasa Basque.

Kata kedua kami ambil dari bahasa Sunda. Dan memang sudah keinginan saya pribadi untuk menggunakan bahasa ibu pada salah satu unsur nama dari anak kami. Manah sendiri berarti hati atau kalbu.

Sementara untuk kata ketiga, saya menggunakan campuran bahasa Indonesia dan Jawa. Bahasa Jawa digunakan untuk mengingat almarhum Ayah yang memang mempunyai masa kecil di Pasuruan. Kata puspa diambil dari padanan dua suku kata pertama dari nama terakhir ibunya.

Secara harfiah, puspa berarti bunga dan wungu merupakan tembung kriya yang berarti bangun. Jika disatukan menjadi bunga yang bangun (pada pagi hari), merujuk pada kelahiran Gzifa saat matahari terbit.

Jadi, secara keseluruhan, harapan saya sebagai orang tuanya menamakan anak perempuan saya itu adalah: Kedamaian di hati yang didapat dari bunga yang bangun/mekar di pagi hari.

Semoga Gzifa bisa menjalankan amanat sesuai dengan nama yang diembannya itu. Amin…

Selamat ulang tahun, gadis kecil ayah…  Maafin ayah yang telat menjelaskan arti namamu dan tak bisa menemani langsung ulang tahun pertamamu.